Aceh Utara, Relasipublik.Com.- Sejak beberapa hari yang lalu Banjir menerjang Aceh Utara, namun sampai saat ini penangan dan evakuasi benar-benar sangat lambat. Sehingga menyebabkan empat orang meninggal dunia kata Aktivis Sosial, Muhammad Yunus, Rabu (09/12/2020).
Dia juga menambahkan “Banjir Aceh Utara bukan yang pertama sekali terjadi, namun sudah 4 tahun berturut-turut sejak 2017, 2018, 2019 dan 2020”.
Jangankan jumlah kerugian masyarakat akibat banjir, jumlah pengungsi dan jumlah masyarakat yang harus dievakusi sejak hari pertama banjir pemerintah belum juga mempublikasikan data yang ril oleh pemkab, jadi kurang apa lagi pengalaman untuk menanggulangi bencana banjir, tanya aktivis itu ?
Sudah 10 tahun Bupati H Muhammad Thaib (Cek Mat) menahkodai Aceh Utara, namun tidak satupun program-program tentang strategis untuk pencegahan banjir seperti pelebaran sungai atau saluran pembuangan yang berskala besar, kata putra kelahiran tanah jambo aye.
Ia berharap pada Bupati-Wakil Bupati untuk kedepan Aceh Utara tidak lagi berstatus rawan bencana yang digeluti setiap tahunnya, namun kedepan harus menetapkan status Aceh Utara bebas bencana, tentu dengan programa-program handal.
Pemkab Aceh Utara juga harus mengganti rugi setiap kerugian masyarakat, tutupnya.(Rls/Y)