Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Aceh Utara

Dosen Fakultas Ekonomi, Selenggarakan Pelatihan Bagi Petani Garam di Kecamatan Lapang Aceh Utara

23
×

Dosen Fakultas Ekonomi, Selenggarakan Pelatihan Bagi Petani Garam di Kecamatan Lapang Aceh Utara

Sebarkan artikel ini

Aceh Utara, Relasipublik.Com.- Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen dari Universitas Malikussaleh melaksanakan Pelatihan Penerapan Strategi Pemasaran dan Teknologi Geomembran Dalam Produksi Garam Lokal untuk mengoptimalkan Produksi Garam Rakyat, Senin (30/11/2020).

Kegiatan tersebut di laksanakan selama dua hari pada tanggal 28 –29 November 2020 bertempat di Aula Kantor Camat Kecamatan Lapang, Aceh Utara.

Example 300x600

Desa Kuala Cangkoy merupakan salah satu wilayah yang memproduksi garam di Aceh Utara, dimana kuantitas produksi tergantung iklim, jika musim hujan tiba produksi garam akan terhenti hingga musim kemarau, sehingga di perlukan suatu inovasi sistem garam tunnel yang mana merupakan inovasi yang sangat tepat dalam memproduksi garam rakyat menggunakan  plastik geomembran.

Yuli Asbar, SE.,M.Sc selaku pemateri mengatakan tujuan dari pelatihan ini untuk mengetahui cara pembuatan garam dengan teknologi geomembran yaitu garam tunnel, penerapan strategi yang tepat dalam pemasaran dan mengobtimalkan produksi garam serta melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas para petani garam tersebut.

Hal ini dimaksudkan agar garam produksi mereka juga bisa digunakan untuk kebutuhan industri. Selama ini kebutuhan garam industri dipenuhi melalui impor.

Selain itu, harga garam lokal juga lebih mahal dari pada garam impor dan kualitasnya juga masih berada di bawah garam impor.  Garam industri harus sekurang-kurangnya mengandung lebih dari 96 persen natrium klorida. Hal ini, lanjut Yuli Asbar juga belum mampu dipenuhi oleh garam produksi lokal.

“Oleh karena itu pemerintah sebaiknya juga mengupayakan berbagai kegiatan untuk peningkatan kapasitas mereka dalam bertani garam sehingga hasil produksi garam lokal juga bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan industri.”

Seharusnya potensi peningkatan pendapatan petani melalui garam industri bisa segera ditanggapi secepat mungkin. Memperluas lahan tambak garam tidak akan efektif tanpa adanya peningkatan kapasitas petaninya.

Hasil evaluasi peserta menyatakan bahwa peserta sangat berterima kasih telah diikutsertakan dalam pelatihan ini. Dengan dilaksanakannya pelatihan ini memberikan pengetahuan baru untuk memproduksi garam yang berkualitas. Disamping itu, peserta berharap semoga impor garam dapat dibatasi sehingga petambak mendapatkan harga garam yang layak. (Azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *