Simeulue, Relasipublik.Com.- Sebagai Agen Of Change dan rakyat Indonesia, merasa kecewa dengan tindakan gubernur Aceh yang mengeluarkan anggaran APBA 2020 untuk para ormas Aceh, sebanyak 150 ormas. Hal tersebut disampaikan Koordinator Liga mahasiswa nasional untuk demokrasi (LMND) Kabupaten Simeulue, Ahmad Satria, Kamis (14/01/2021).
Menurut Ahmad Satria, Tindakan ini tidak relevan baik implementasi dari kebijakan dilapangan yang tidak ada pengawasan dan pertanggung jawaban, ini sangat fatal dampaknya dari tindakan penggunaan anggaran. menurut kami sebagai rakyat Gubernur telah menyelewengkan kekuasaannya.
Uang 9 miliar lebih itu baiknya diberikan kepada rakyat untuk menunjang perekonomian mereka, dari pada diberikan kepada orang-orang pintar yang mana mereka Seharus nya bisa memberikan perubahan dan berdikari sendiri bukan untuk diberi.
”kami meminta klarifikasi dari masing-masing ormas dikemanakan dana itu dan harus dilakukan penyelidikan agar tidak terjadi kerancuan sesama mahasiswa,” ujar Ahmad Satria.
Lebih lanjut Ahmad mengatakan, Pada masa pandemi banyak rakyat yang menderita Tukang Becak, Pedagang, Nelayan,dan Petani, seharusnya uang itu diberikan kepada mereka bukan kepada orang-orang yang mampu menciptakan perubahan. Kami menduga tindakan ini mengarah kepada kos politik sehingga banyak berbaur organisasi politik yang seharusnya menjadi pengontrol kebijakan malah manjadi bagian dari kebijakan itu,” terangnya.
menurut kami kata Ahmad, ini adalah teori jendela pecah yang mana dari kebiasaan kecil menjadi kebiasaan yang tidak bisa dihindari lagi nantinya dan mahasiswa itu netral semestinya.” Pungkas Ahmad Satria. (Hardani)