Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Nagan Raya

Literasi Digital Kabupaten Nagan Raya

37
×

Literasi Digital Kabupaten Nagan Raya

Sebarkan artikel ini

NAGAN RAYA, RELASIPUBLIK.COM.- Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital maka Kementerian Komunikasi dan Informatika selain meningkatkan infrastruktur digital, juga melakukan program pengembangan sumber daya manusia talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. Senin (09/08/2021).

Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Internet saat ini sudah semakin masif dan pentingnya peningkatan kemampuan dan pemahaman masyarakat dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan internet yang benar melalui implementasi program literasi digital di daerah. Berkenaan dengan hal tersebut, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Example 300x600

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Aceh yaitu, Drs. Ir. H. Nova Iriansyah, M.T., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

AWAN ALBANA (CEO Ruang Ide Komunikasi), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Awan memaparkan tema “INFORMASI DIGITAL, IDENTITAS DIGITAL, DAN JEJAK DIGITAL DALAM MEDIA SOSIAL”. Dalam pemaparannya, Awan menjelaskan informasi digital adalah Informasi yang disajikan dalam format digital sehingga lebih mudah untuk untuk diproduksi, disimpan, dikelola, dan didistribusikan. Informasi Digital dapat disajikan dalam bentuk teks, video, audio, ataupun gambar. Aktif di dunia internet membuat masyarakat meninggalkan jejak identitas digital. Identitas digital adalah sistem yang diciptakan dengan tujuan mempermudah dalam melakukan proses dokumentasi identitas warga negara. Manfaat menggunakan identitas digital, meliputi dilindungi oleh sistem keamanan paling canggih, privasi identitas terjaga, lebih praktis, transparan, dan membangun ekonomi digital. Jejak digital merupakan suatu kapsul yang menampung segala informasi aktivitas pengguna internet.
Berinteraksi dan bertransaksi elektronik merupakan aktivitas yang menyenangkan di era digital. Berbagai kemudahan bisa didapatkan dengan media digital. Menambah teman, memperluas jaringan, dan bahkan menciptakan pasar baru sangat memungkinkan bagi siapa saja yang memiliki akun. Namun demikian, kemudahan dan peluang itu harus digunakan dengan bijak. Sekali nama akun tercoreng karena perilaku yang tidak etis dalam berinteraksi dan bertransaksi, maka akan sulit memperbaiki nama karena jejak digital akan sulit terhapuskan.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh DRS. SAID AMRI (Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Nagan Raya). Said mengangkat tema “DUNIA MAYA DAN REKAM JEJAK DIGITAL”. Said membahas dunia maya adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online. Bagi sebagian orang, dunia maya menjadi tempat kedua untuk mengekspresikan jati dirinya. Tips aman berselancar di dunia maya, antara lain gunakan password yang kuat agar tidak mudah diretas, pilah informasi yang akan disebarkan, tidak mudah percaya dengan berita yang tidak masuk akal, tinggalkan jejak digital yang positif, serta tidak tergesa-gesa dan konsultasikan bila menerima informasi yang menyebabkan tidak nyaman. Rekam jejak digital merupakan adalah tapak data yang tertinggal setelah berselancar di internet yaitu data yang secara sengaja atau tidak sengaja dibuat dan ditinggalkan oleh pengguna. Dengan mengingat ada jejak yang ditinggalkan, pengguna internet seharusnya berpikir ulang sebelum melakukan aktivitas di dunia maya, termasuk ketika akan mengunggah sesuatu yang buruk. Rekam jejak digital dapat menjadi bukti yang digunakan untuk menentang atau mendukung seseorang di masa depan. Cara menjaga rekam jejak digital, meliputi memeriksa jejak digital, bijak sebelum mengunggah, perhatikan perangkat gawai, serta bangun citra diri yang positif.

Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh MISNAN, S.PD., M.SI (Founder TBM AA Library Nagan Raya dan Kepala SMPN 1 Seunagan). Misnan memberikan materi dengan tema “PERAN KOMUNITAS AKADEMIK DALAM PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL”. Misnan menjelaskan komunitas akademik merupakan kumpulan dari orang hebat atau kelompok hebat yang memiliki minat yang sama dalam bidang akademik, memiliki kepentingan yang sama dan memiliki kesepahaman untuk mencapai tujuan bersama. Membentuk komunitas akademik yang kuat, dengan cara mempunyai kesepahaman akan tujuan komunitas, menghargai kebhinekaan, saling memberi dan berbagi, serta saling bekerja sama. Peran komunitas akademik dalam pendidikan di era digital, meliputi menjadi wadah atau tempat untuk membantu kesulitan pendidik dan tenaga kependidikan dalam pemanfaatan media digital, membantu siswa dan orang tua dalam kelancaran proses pembelajaran jika menggunakan media digital, serta memfasilitasi anggota komunitas melakukan pengembangan dan peningkatan kompetensi yang dimilikinya. Komunitas akademik dalam pendidikan di era digital harus mampu bertransformasi menjadi wadah yang terbuka terhadap perkembangan dan perubahan kemajuan teknologi digital. Komunitas Akademik memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi terhadap kecakapan masyarakat untuk bijak dalam pemanfaatan media digital seperti media digital.

Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh RONI ELFAHMI, S.SI., M.PD (Kassubag Tata Usaha Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Nagan Raya). Roni mengangkat tema “JANGAN ASAL CLICK DI INTERNET”. Roni menjabarkan tips sebelum mengklik di internet, antara lain menjadi pengguna internet yang positif, pikirkan sebelum mengunggah, lindungi rahasia, jangan berasumsi pengguna internet yang lain memiliki pemikiran yang sama, hormati pilihan privasi orang lain, periksa kembali kredibilitas situs, gunakan situs yang aman, serta lapor atau blokir konten yang tidak pantas. Tips aman menggunakan internet, meliputi gunakan internet untuk kebutuhan menambah wawasan, tidak mudah terprovokasi dengan berita atau informasi yang belum tau kebenarannya, awasi penggunaan internet pada anak, tidak debat di media sosial, serta tidak mengunggah data pribadi.

Webinar diakhiri, oleh RANI APRILIANI, A.MD.GZ (Konten Kretor, Nutritionist, dan Influencer dnegan Followers 10,3 Ribu). Rani menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa berinteraksi dan bertransaksi elektronik merupakan aktivitas yang menyenangkan di era digital. Berbagai kemudahan bisa didapatkan dengan media digital. Menambah teman, memperluas jaringan, dan bahkan menciptakan pasar baru sangat memungkinkan bagi siapa saja yang memiliki akun. Mengingat ada jejak yang ditinggalkan, pengguna internet seharusnya berpikir ulang sebelum melakukan aktivitas di dunia maya, termasuk ketika akan mengunggah sesuatu yang buruk. Rekam jejak digital dapat menjadi bukti yang digunakan untuk menentang atau mendukung seseorang di masa depan. Komunitas akademik dalam pendidikan di era digital harus mampu bertransformasi menjadi wadah yang terbuka terhadap perkembangan dan perubahan kemajuan teknologi digital. Komunitas Akademik memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi terhadap kecakapan masyarakat untuk bijak dalam pemanfaatan media digital seperti media digital. Tips sebelum mengklik di internet, antara lain menjadi pengguna internet yang positif, pikirkan sebelum mengunggah, lindungi rahasia, jangan berasumsi pengguna internet yang lain memiliki pemikiran yang sama, hormati pilihan privasi orang lain, periksa kembali kredibilitas situs, gunakan situs yang aman, serta lapor atau blokir konten yang tidak pantas. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *