Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Pidie

Literasi Digital Kabupaten Pidie

106
×

Literasi Digital Kabupaten Pidie

Sebarkan artikel ini

PIDIE, RELASIPUBLIK.COM.- Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Aceh yaitu, Ir. H. Nova Iriansyah, M.T., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021. Senin (16/08/2021).

Example 300x600

RURI SUSANTI, M.Pd.,Gr, Kepala SMK Pariwisata IT Nurul Iman mengawali webinar untuk pilar KECAKAPAN DIGITAL dengan tema “PERAN LITERASI DIGITAL DI DUNIA MARKETPLACE”. Ruri menyampaikan bahwa Marketplace saat ini di dominasi oleh aspek B2B atau Bisnis to Bisnis sampai 75%. Ada 3 jenis marketplace, yaitu vertical (menjual hanya 1 jenis), horizontal (jenis barang dijual ada keterkaitan satu sama lainnya) dan global (barang yang dijual tidak ada keterkaitannya). Keuntungan dari marketplace antara lain efisien (tidak perlu biaya tinggi), dapat mempertahankan dan mendapatkan pelanggan baru, serta tidak memerlukan strategi promosi. Ada 3 strategi Kominfo untuk UMKM Go Digital 2023 yaitu Meningkatkan infrastruktur internet, Program Literasi Digital dan Pelatihan langsung ke para UMKM.

Dilanjutkan dari pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh AJI MUDHO ARIBOWO S.ST, M.MT menjabat sebagai People Development PT Adaro Indonesia, yangi mengangkat tema “MENDETEKSI ANCAMAN KEAMANAN DIGITAL DI MEDIA SOSIAL”. Aji menjabarkan dalam ancaman dan kerentanan digital dimana Kita menjadi target, ditujukan ke akun media sosial kita, profiling / data dan konten yang sensitif. Menurut Aji, hal yang paling berharga di dunia digital adalah data pribadi dimana banyak kasus adanya serangan untuk login dan mencoba untuk mengambil alih akun kita. Jadi kesimpulan yang diberikan adalah lindungi akun kita dengan password yang kuat, selalu membaca kebijakan privacy dan hati hati dengan posting kita di media sosial.

Dalam pilar BUDAYA DIGITAL, dengan tema “ MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN DEMOKRASI DAN TOLERANSI”, dipaparkan oleh RAZALI, S.Pd., M.Pd yang menjabat sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Pidiedan Pidie Jaya. Razali menjabarkan pengaruh media sosial terhadap demokrasi yaitu terjadinya komunikasi secara bersamaan secara singkat, pesan positif dengan data dan fakta yang terkirim dengan cepat, semua orang ber hak menyampaikan pendapat dan saling menghargai. Sementara kaitan dengan toleransi adalah atas dasar menghargai, membatasi diri di ruang publik, tidak semua orang setuju dengan pendapat kita. Razali memberikan kesimpulan bahwa media sosial dapat berperan untuk kemaslahatan dan kebaikan, serta dapat berubah menjadi media yang kurang produktif.

Narasumber terakhir pada pilari ETIKA DIGITAL, oleh BAYU SATRIA yang menjadi Campaign Specialist dengan mengangkat tema “PORNOGRAPHY CONTENT IN THE EYE OF DIGITAL ETHICS”. Bayu menjabarkan ketika menggunakan Digital kita harus paham dan mengetahui etika, dan yang harus dilakukan di media sosial adalah berhati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi. Gunakan etika atau norma saat berinteraksi, hati-hati terhadap akun yang tidak dikenal, hindari postingan yang berkaitan dengan sara, gunakan sosial media untuk berbagi pesan positif,membagikan konten yang mendidik, dan hindari kalimat propokatif guna terhindar dari konten-konten pornography.

Webinar diakhiri, oleh BILQUIS ARIFIN seorang Founder dari Komunitas Hijab Story. Bilquis mengataka bahwa masyarakat digital, dengan berkembangnya tekhnologi hendaknya mengikuti perkembangan jaman dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini agar bisa lebih produktif lagi di dalam era digital. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *