Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Pidie Jaya

Literasi Digital Kabupaten Pidie Jaya

48
×

Literasi Digital Kabupaten Pidie Jaya

Sebarkan artikel ini

PIDIE JAYA, RELASIPUBLIK.COM.- Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Aceh yaitu, Ir. H. Nova Iriansyah., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021. Senin (16/08/2021).

Example 300x600

RURI SUSANTI, M.PD., GR (Kepala SMK Pariwisata IT Nurul Iman), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Ruri memaparkan tema “DIGITAL SKILL IN ACTION: SUKSES BELAJAR ONLINE DENGAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL”. Dalam pemaparannya, Ruri menjelaskan sukses pembelajaran di masa pandemi melalui literasi digital, dengan cara menemukan, mengevaluasi, dan menyusun informasi yang jelas dengan transformasi kegiatan melalui penggunaan perangkat teknologi digital. Sukses literasi digital dari guru, meliputi guru harus terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif, mudah diakses, dan dipahami oleh siswa serta kemampuan guru dalam berinovasi merancang, dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode sesuai karakter siswa di sekolahnya. Sukses literasi digital dari sekolah, antara lain menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring, bimbing teknik online proses pelaksaan daring, serta jaringan yang stabil. Sukses literasi digital dari orang tua, dengan cara mendampingi, menjalin komunikasi, memberikan kesempatan, serta mendorong dan memberikan motivasi. Sukses literasi digital dari siswa, mencakup mengerjakan tugas dan hobi, mengelola stress dan menyalurkan ke hal-hal positif, menyimak materi dengan baik dan membuat catatan, serta mempersiapkan peralatan dan tempat yang nyaman untuk belajar.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh ERSAN SURIA PRANOTO, BA HONS., M.SC (Dosen Luar Biasa Jurusan Perhotelan Akpar Enhaii Bandung). Ersan mengangkat tema “TIPS MENJAGA KEAMANAN DIGITAL ANAK-ANAK DI DUNIA MAYA”. Ersan membahas ruang digital merupakan ruangan yang tidak terpisahkan, tidak ada batasnya antar perorangan atau kelompok bahkan antar satu negara dengan negara lain. Akses menuju ruang digital, meliputi internet dan wifi. Platform ruang digital, meliputi email, media sosial, e-commerce, audio visual, serta audio. Keamanan digital merupakan menjaga dan mencegah penyalahgunaan akses maupun pemanfaatan data dalam system Teknologi Informasi dari seseorang yang tidak memiliki hak untuk mengakses maupun memanfaatkan data dalam sistem tersebut. Pentingnya keamanan digital, antara lain mencegah potensi kerugian material, mengurangi resiko penyalahgunaan informasi, serta memperkecil peluang tindakan kriminal.

Cara menjaga keamanan digital, meliputi VPN, autentikasi dua faktor, validitas dan legalitas, password yang kuat, baca syarat dan ketentuan, serta cek dan ricek. Tips keamanan internet untuk keluarga, antara lain menetapkan password pada modem atau router wi-fi serta pada perangkat digital, membuatkan login masing-masing anggota keluarga pada komputer yang sudah dibatasi software dan aplikasi apa saja yang bisa diakses, serta mengaktifkan fitur atau aplikasi parental control yang banyak tersedia bahkan sudah menjadi fitur standar dari perangkat digital saat ini. Peran orang tua, antara lain memahami multirasial, multikultural dan multi agama, pilihkan platform dan konten yang baik, bermanfaat dan tentu sesuai usia anak, bukan hanya dampingi dan awasi tapi berikan privasi, lalu, serta batasi namun ganti dengan aktivas.

Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh AHMAD YANI, S.PD.I (Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie). Yani menberikan materi dengan tema “PERAN KOMUNITAS AKADEMIK DALAM PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL”. Yani menjelaskan komunitas akademik adalah kelompok atau kumpulan orang yang berinteraksi dalam bidang akademis untuk mencapai suatu tujuan bersama. Transformasi digital adalah sebuah keniscayaan zaman yang harus direspon dengan cepat dan tepat. Faktor penghambat pada transformasi digital, meliputi orang-orang, komitmen, rekan, dan keamanan siber. Di era digital peran komunitas akademik dalam pendidikan bisa membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa maupun pendidik dalam menerapkan sistem pembelajaran, semua pihak baik guru, orangtua, dan murid dapat saling belajar dan memberi masukan. Tantangan pada dunia akademik adalah bagaimana masyarakat bersinergi dengan transformasi digital. Aplikasi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam kondisi pandemi seperti saat ini, meliputi Zoom Meeting, Google Meet, Classroom, dan sebagainya.Tips dan solusi berkelanjutan dalam mengajar di masa pandemi, meliputi berpandang optimis pada siswa, ikut grup sesuai kompetensi di berbagai platform, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara daring dengan metode pembelajaran menarik, serta undang narasumber yang dapat memotivasi siswa dan membukan wawasan pengetahuan.

Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh ZIKRUL KHALID, S.T., M.T (Dosen TI UNIGHA Sigli dan Tim IT Gemarnews.com). Zikrul memberikan materi dengan tema “DIGITAL CONTENT: DO’S AND DON’TS”. Zikrul menjabarkan hal yang boleh dilakukan dalam ruang digital, antara lain membaca dan mengikuti situasi terkini, terus berlatih membuat konten, sering berbagi ilmu, membangun jejaringan, serta bertanya. Hal yang tidak boleh dilakukan, meliputi menjiplak artikel orang lain, menggunakan konten di internet dengan sembarangan, tidak mengikuti perkembangan zaman, terlalu buru-buru dalam membuat konten, serta menulis hanya untuk kepuasan orang lain.

Webinar diakhiri, oleh JANE YASRISAL HUSNA (Konten Kreator dan Influencer dengan Followers 11,7 Ribu). Jane menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa sukses literasi digital dari siswa, mencakup mengerjakan tugas dan hobi, mengelola stress dan menyalurkan ke hal-hal positif, menyimak materi dengan baik dan membuat catatan, serta mempersiapkan peralatan dan tempat yang nyaman untuk belajar. Cara menjaga keamanan digital, meliputi VPN, autentikasi dua faktor, validitas dan legalitas, password yang kuat, baca syarat dan ketentuan, serta cek dan ricek.
Tips dan solusi berkelanjutan dalam mengajar di masa pandemi, meliputi berpandang optimis pada siswa, ikut grup sesuai kompetensi di berbagai platform, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara daring dengan metode pembelajaran menarik, serta undang narasumber yang dapat memotivasi siswa dan membukan wawasan pengetahuan. hal yang boleh dilakukan dalam ruang digital, antara lain membaca dan mengikuti situasi terkini, terus berlatih membuat konten, sering berbagi ilmu, membangun jejaringan, serta bertanya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *