Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKota Banda AcehTerbaru

Literasi Digital Kota Banda Aceh Bertema “A Digital Future For Everyone”

33
×

Literasi Digital Kota Banda Aceh Bertema “A Digital Future For Everyone”

Sebarkan artikel ini

BANDA ACEH, RELASIPUBLIK.COM.- Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya. Selasa, 06 Juni 2021.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Example 300x600

Sebagai Keynote Speaker, Wali Kota Banda Aceh yaitu H. Aminullah Usman, SE. Ak, M.M memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

DIGITAL SKILL – Bp. JODDY CAPRINATA (Founder & COO Bicara Project)
Thema : “POSITIF, KREATI DAN AMAN DI KREATIF ”.

Joddy menerangkan dengan singkat, positif di internet adalah mereka yang mengkonsumsi konten yang baik, posting hal yang positif, dan tidak mengakses konten yang ilegal. Kreatif di Internet yaitu menguasai produk digital, posting konten yang bermanfaat, update produk digital dan menguasai produk digital. Untuk aman di internet, menurut Joddy antara lain batasi informasi pribadi, mewaspadai virus seperti malware & spyware, dan selalu update password.

DIGITAL CULTURE – Bp. MULSIM AMIREN, S.Si, M.Infotech (Dosen Informatika, Universitas Syiah Kuala ) Thema : “PERAN KOMUNITAS AKADEMIK DALAM PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL”.

Menurut Muslim, perubahan terjadi di era digital dengan transformasi internet antara lain dalam pendidikan sekolah tatap muka menjadi sekolah berbasis online, dalam budaya bertemu lansung menjadi lewat skype atau whatsapp, dan dalam sosial, kunjungan langsung ke pasar menjadi belanja online. Permasalahan pendidikan di era digital : Kurikulum belum berbasis IT & Global, proses belajar yang kurang mengasyikkan.

Pendidik yang kurang melek IT & Tidak Inovatif, ketersediaan perangkat IT & sarana belajar. Apa yang harus di didik? Muslim menjelaskan ada beberapa hal, antara lain kemampuan adaptasi, literasi digital dan financial, cerdas, inovatif dan kreatif serta hard dan soft skill sesuai passion. Selanjutnya siapa yang harus mendidik ? Yaitu orang tua (utama), Guru (membantu) dan pemerintah serta masyarakat (mencerdaskan). Teknologi yang dipakai : Tatap muka online : zoom, google meet dan sebagainya.

Online learning : moodle, drupal dan lain lain. Ujian Online : Kahoot, quizizz dan sebagainya.

DIGITAL SAFETY – Ibu. CHIKA AUDHIKA (Co Founder & CMO Bicara Project)
Thema : “DUNIA MAYA DAN REKAM JEJAK DIGITAL”

Chika menjelaskan dunia maya dan dunia nyata adalah dua dunia yang berbeda namun keduanya kita jalani bersamaan. Untuk rekam jejak yang baik menurut Chika adalah mengunggah konten dan komentar Positif, memutus tali hoax dan menjaga penyebaran data diri. Sementara manfaat rekam jejak yang baik diantaranya menciptakan branding, memperluas koneksi dan membuka peluang bisnis.

DIGITAL ETHIC – Bp. Dr. ISKANDARSYAH MADJID, SE.M.M (Direktur UKM Center FEB Universitas Syiah Kuala) Thema : “SOSIALISASI e MARKET BAGI PARA PELAKU UMKM”.

Secara singkat Dr. Iskandarsyah menerangkan tentang beberapa data bulan Januari 2021 dari penguna internet dan media sosial di Indonesia yan diambil dari beberapa sumber data. Dijelaskan pula Shopping online / marketplace yang saat ini sedang happening di masyarakat Indonesia.
Khusus untuk UMKM, dari jumlah 57,9 juta UMKM dipaparkan data sebagai berikut :

1. 9% terlibat dalam jejaring sosial, terintregrasi dan memiliki kemampuan e commerce.
2. 18% hanya menggunakan jejaring sosial media dalam penjualan produk.
3. 36% memiliki akses internet tetapi tidak digunakan untuk penjualan produk.
4. 37% tidak memiliki akses internet.

Dari hal tersebut, Dr. Iskandarsyah menjelaskan harus mengubah mindset para UMKM agar dapat lebih berinteraksi di jejaring sosial maupun internet, seperti mulai menjajaki media sosial seperti instagram dalam menjual produknya.

SHARING SESSION- KEVIN NGUYEN (Influencer & Co Founder Cetak Kreator, 54,4K Subscribers ).

Dalam sharingnya, Kevin menjelaskan Internet bisa diakses oleh siapa saja semua generasi di era digital ini banyak sekali hal hal positif yang bisa kita ambil dan banyak juga hal negative yang akan datang ini menjadi tantangan kita untuk memaksimalkan hal positif yang bisa kita manfaatkan seperti membuat konten foto atau video yang dapat mengedukasi danmenginformasi seseorang untuk hal yang baik.

Saat ini banyak orang yang melakukan belanja online yang dahulu banyak orang yang belanja di pasar sekarang motivasi orang berbelanja berpindah ke online apalagi dengan adanya sistem cod yang memudahkan dan juga meningkatkan kepercayaan orang untuk sistem pembayaran di toko online dan untuk kedepannya internet bisa lebih cepat akan mobilitas orang di internet semakin baik. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *