ACEH BARAT, RELASIPUBLIK.COM.- Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 09 Juli 2021.
Ada 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema.
Sebagai Keynote Speaker, Bupati Kabupaten Aceh Barat yaitu H. Ramli, M.S, memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
AKBAR RIANDI (Relawan TIK Bangka Belitung 1001 Digitalpreneur), pada sesi Kecakapan Digital. Akbar memaparkan tema “TIPS DAN TRIK TRANSAKSI DIGITAL AMAN”.
Dalam pemaparannya, Akbar menjelaskan beberapa tips aman saat berbelanja online diantaranya, pisahkan akun pribadi dengan akun jualan, tidak membagikan nomor telepon pribadi, tidak berbagi password dan OTP, kuatkan keamanan semua akun dengan aktifkan 2FA, serta pahami regulasi dan aturan. Beberapa hal yang perlu diselidiki sebelum memutuskan transaksi jual beli seperti, harga pantas, COD, cek barang, serta bukti pengiriman.
Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital oleh, NURUL BAETY TSANI (Relawan TIK Kota Cirebon). Nurul mengangkat tema “TIPS DAN TRIK MENJAGA KEAMANAN PRIVASI SECARA DIGITAL”.
Nurul membahas alasan mengapa data pribadi harus dilindungi? Agar tidak terkena tindak kejahatan atau kriminal dan agar tidak terkena diskriminasi atau prasangka buruk. Tips aman untuk menjaga keamanan privasi bisa dilakukan dengan cara tidak memposting identitas diri di media sosial, lakukan verifikasi terhadap segala informasi, serta hati-hati dengan pshishing.
Sesi Budaya Digital oleh, ADI KHAIRI RAHIMI (Relawan TIK Provinsi Aceh). Adi memberikan materi dengan tema “LITERASI DIGITAL BAGI PARA TENAGA PENDIDIK DAN ANAK DIDIK DI ERA DIGITAL”.
Adi membahas mengenai kekacauan informasi berupa, misinformasi, disinformasi, dan malinformasi. Ada beberapa jenis hoax antara lain, konten palsu, konten yang salah, konten tiruan, satire, konten sesat, serta konten manipulasi. Kiat-kiat dalam menghadapi hoax dengan cara, cari narasumber, waspadai judul, cek sebelum membagikan, dan baca secara teliti. Dengan mengunduh yang sehat, akan menciptakan unggah yang bermanfaat.
Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital oleh, RIDWAN, M.T (Dosen Pendidikan Teknik Elektro UIN Ar-Raniry Banda Aceh). Ridwan mengangkat tema “PORNOGRAPHY CONTENT IN THE EYE OF DIGITAL ETHICS”.
Ridwan membahas pornografi pada anak, sangat rentan menjadi target utama dalam bisnis pornografi. Cara menghindari konten pornografi dan kekerasan seksual yang diinternet dengan cara, membangun pondasi agama yang kuat, diperlukan etika digital, menanamkan pengembangan kreativitas, kolaborasi nilai yang dibawa media digital, serta kritis dalam berpikir. Jangan sembarangan menerima ajakan dari orang yang tidak dikenal, serta perlunya literasi digital terkait privasi. Apabila menemukan konten negatif diinternet seperti hoax, pornografi, ujaran kebencian, dan phishing atau malware, dapat melakukan pengaduan pada aduankonten.id
Webinar diakhiri oleh, Jufriadi (CEO of Info Nanggroe Grup dan Influencer dengan Followers 26,4 ribu). Jufriadi menyimpul tema yang sudah diangkat oleh para narasumber berupa, tips aman saat berbelanja online berupa memisahkan akun pribadi dengan akun jualan. Tips aman untuk menjaga keamanan privasi di media sosial dengan cara tidak memposting identitas diri di media sosial. Dengan mengunduh yang sehat, akan menciptakan unggah yang bermanfaat. Serta, menghindari konten pornografi pada anak dapat dilakukan dengan cara menanamkan pengembangan kreativitas, kolaborasi nilai yang dibawa media digital, serta kritis dalam berpikir. (Red)
