Jantho, Aceh Besar, Relasipublik.Com.– Panitia Penyelenggara Dayah Al Muhajirin Lampisang melaksanakan silaturahmi dan doa bersama, dengan tema “Mari kita dukung pembangunan di Aceh menuju masyarakat yang adil dan makmur demi kejayaan kita bersama dan NKRI”, Sabtu (12/12/2020) pukul 16.30 -18.30 WIB.
Acara dipimpin langsung Abi Lampisang itu juga diisi dengan tausiyah yang diikuti puluhan santri dan tokoh masyarakat.
Pada tausiyahnya, Abi Lampisang menyampaikan bahwa kedekatan kita dengan sang pencipta sebagai penentu terwujudnya pembangunan di Aceh secara merata, apalagi pembangunan ini demi kepentingan bersama, sehingga harus kita dukung. jelasnya, Sabtu (12/12/2020).
Namun begitu juga sebaliknya, menurut Abi Lampisang atau Teungku Ahmad Tajudin itu menyampaikan, apabila pemimpin tidak mematuhi dan menjalankan kebijakan-kebijakan sesuai syariat Islam, maka Allah akan memberikan musibah, seperti yang kita rasakan saat ini.
Abi Lampisang juga menyampaikan bahwa saat ini, Aceh sedang berbenah dari berbagai musibah, seperti tsunami dan MoU Hensinky. Atas dasar itu, Abi Lampisang mengajak masyarakat untuk mendukung pemerintah, terutama dalam hal pembangunan.
“Pembangunan di Aceh terus berbenah melalui berbagai program-program pemerintah, hal ini tentunya perlu kita dukung demi kepentingan masyarakat menuju adil dan makmur”, jelasnya.
Dalam tausiyahnya, Abi Lampisang juga menyinggung tentang keutuhan NKRI saat ini. Menurutnya, sebagai bagian dari NKRI, masyarakat diwajibkan menjaga keutuhan dan kejayaan negara melalui sikap. Hal ini mencerminkan rasa cinta kepada Allah dan sesama manusia, sehingga rasa damai dan kejayaan dapat terwujud di Indonesia, khususnya Aceh.
“Merupakan keharusan masyarakat untuk mencintai pemimpin, bukan malahan dimusuhi atau menciptakan perpecahan”, terangnya.
Tidak hanya itu, Abi Lampisang mengajak masyarakat untuk mencintai damai, mencintai sesama manusia sehingga dapat menyongsong masyarakat yang adil, makmur demi kejayaan bersama di bawah naungan NKRI.
“Jangan saling menyalahkan, baik pemimpin menyalahkan rakyat, maupun rakyat menyalahkan pemimpinnya”, jelas Abi Lampisang.
Di akhir tausiyahnya, Abi Lampisang juga menyampaikan bahwa pasca MoU Helsinki dan tsunami, Aceh dari segi pembangunan sangat tertinggal, oleh karena itu, kita harus mendukung pemerintah sebagai bentuk rasa cinta masyarakat kepada pemimpinnya, sehingga pembangunan di Aceh dapat berjalan dengan baik.
“Jangan kita membuat kerusuhan atau rasa benci kepada pemimpin, namun harus mendukung pemerintah demi kejayaan Aceh mendatang”, tutupnya. (SG/Mn)