Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Aceh Barat

Literasi Digital Aceh Barat Bertema “Keterampilan Digital di Era Pandemi”

110
×

Literasi Digital Aceh Barat Bertema “Keterampilan Digital di Era Pandemi”

Sebarkan artikel ini

ACEH BARAT, RELASIPUBLIK.COM.- Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya. Kamis (15/07/2021).

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Example 300x600

Sebagai Keynote Speaker, Bupati Kebupaten Aceh Barat yaitu H. Ramli, M.S., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

AJI MUDHO ARWIBOWO, S.ST., M.MT (People Development PT. Adaro Indonesia), pada sesi Kecakapan Digital. Aji memaparkan tema “POSITIF, KREATIF, DAN AMAN DI INTERNET”.

Dalam pemaparannya, Aji menjelaskan digital skill di masa pandemi dengan mengajak masyarakat untuk mengambil bagian bidang yang disukai atau diminati, kegemaran atau passion, bidang keahlian, profesi, bidang yang dapat dilakukan untuk mendapat bayaran, misi, bidang yang dibutuhkan masyarakat, serta pekerjaan. Ruang kreativitas tanpa batas meliputi, optimalisasi media sosial, digital asset, freelance jasa, e-commerce dan dropship, serta investing atau trading. Tujuan berinternet yaitu untuk memotivasi orang membuka internet atau media sosial sebagai, untuk mencari hiburan, mempelajari sesuatu, serius berkarir dan berniat untuk menjadikan media sosial sebagai wadah sesuatu, serta mengisi waktu luang.

Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital oleh, JOODY CAPRINATA (Founder dan COO of @bicara.project). Joddy mengangkat tema “CYBER SAFETY, TIPS, DAN PENTINGNYA INTERNET SEHAT”.

Joddy menjelaskan manfaat internet sebagai kegiatan bisnis, memenuhi kebutuhan, mencari hiburan, personal branding, memperluas jaringan, dan media belajar. Beberapa cara untuk menjaga diri tetap sehat di dunia maya antara lain, memilih konten-konten yang baik untuk dikonsumsi. waspada virus malware, spyware, dan adware. Membatasi informasi pribadi atau keluarga. Melatih diri menggunakan produk digital. Memanfaatkan kekuatan dunia digital. Menghindari emosi negatif dan mencurahkan energy positif. Serta, tidak mengakses konten illegal seperti, pornografi, SARA, dan perjudian.
Menjaga diri untuk tetap sehat di dunia nyata juga tidak kalah penting seperti, berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan menjadi masyarakat ramah. Manfaat internet sehat dapat dirasakan pada bisnis yang sedang dijalani, kehidupan yang senang, koneksi pertemanan yang semakin meluas, serta menciptakan personal branding yang baik di dunia maya.

Sesi Budaya Digital oleh, REZA AULIA, S.MAT (Relawan TIK Aceh). Reza memberikan materi dengan tema “LITERASI DIGITAL BAGI TENAGA PENDIDIK DAN ANAK DIDIK DI ERA DIGITAL”.

Reza membahas dampak positif dan negatif pada perkembangan teknologi. Dampak positif perkembangan teknologi mencakup, menghubungkan orang di seluruh dunia, penyebaran informasi yang cepat, munculnya media sosial, sarana berbagi file, dan sistem pembelajaran dapat dilakukan secara online. Dampak negatif perkembangan teknologi diantaranya, tumbuh menjadi pribadi yang egois dan sulit bergaul, kesulitan mengendalikan emosi, perkembangan bahasa pada anak dapat tertunda, serta perkembangan otak anak tidak seimbang.
Tips cara berkomunikasi di media sosial bagi siswa dengan guru antara lain, perhatikan kapan waktu yang tepat untuk menghubungi, awali dengan sapaan, ucapkan kata maaf untuk menunjukan sopan santun, memperkenalkan diri, gunakan bahasa yang umum dan mudah dimengerti, tuliskan pesan yang singkat dan jelas, serta akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih. Etika bermedia sosial meliputi, hati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi ke publik, gunakan etika atau norma saat berinteraksi dengan siapapun, pastikan unggahan tidak mengandung SARA, manfaatkan media sosial untuk membangun relasi, pastikan mencantumkan sumber konten yang diunggah, serta manfaatkan media sosial untuk proses mengembangkan diri.

Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital oleh, RIDWAN, MT (Dosen Pendidikan Teknik Electro UIN Ar-Raniry Banda Aceh). Ridwan mengangkat tema “HATE SPEECH: IDENTIFIKASI KONTEN DAN REGULASI YANG BERLAKU”.

Ridwan menjelaskan hate speech atau ujaran kebencian merupakan tindakan komunitas yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok lain. Ujaran kebencian mencakup, penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, menghasut, memprovokasi, dan menyebarkan berita bohong. Media ujaran kebencian meliputi, kampanye baik tulisan maupun lisan, spanduk dan banner, media sosial, penyampaian pendapat di muka umum, serta media massa cetak dan elektronik. Identifikasi konten hate speech melalui, ujaran kebencian dapat membakar massa untuk melakukan kekerasan fisik terhadapan sasaran dari ujaran tersebut, penghasut membuat ujaran kebencian dengan sengaja mengubah fakta-fakta atau dis-informasi, serta para pengguna akan meneruskan konten ke orang lain disertai provokasi. Tips menghindari fitnah di media sosial antara lain, sering berbagi hal positif tentang lingkungan sekitar, kurangi menggunjing di media sosial, selektif mengunggah konten video dan foto, serta hindari cuhat di media sosial dan gunakan kata-kata bijak.

Webinar diakhiri oleh, SRI AYU WAHYUNI (Influencer dengan Followers 10 Ribu). Sri menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat para narasumber berupa, masyarakat harus bijak menggunakan media sosial dengan baik dan memberikan komentar yang positif, beretika yang baik di internet dilakukan dengan cara tidak menyebarkan berita yang tidak jelas sumbernya dan mengandung provokasi. Beretika dalam internet sangat penting terutama di media sosial karena saat ini masih banyak orang yang berkomentar negatif di internet padahal konten yang dibagikan bernilai positif. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *