Bireuen, Relasipublik.Com.- Ketua FSI Bireuen, Tgk. Fakhrul Hadi, Minggu,(27/12/2020) mengajak dan menghimbau masyarakat Bireuen agar tidak merayakan tahun baru. Ia mengatakan, perayaan tahun baru masehi bukanlah syariat dalam agama Islam.
“Perayaan tahun baru masehi sebenarnya identik dengan agama masehi. Agama masehi adalah istilah lain dari agama Nasrani atau Kristen. Biasanya beberapa hari setelah natal berlalu, masyarakat mulai disibukkan dengan persiapan menyambut tahun baru masehi pada tanggal satu Januari mendatang. Maka, kami FSI Bireuen menghimbau masyarakat Bireuen pada khususnya dan masyarakat Aceh pada umumnya untuk tidak memperingati tahun baru masehi,” sebut Tgk. Fakhrul yang akrab disapa Tgk. Bugak
Mengisi malam pergantian tahun baru cukup berkumpul bersama keluarga di rumah dengan memanjatkan doa, renungan dan introspeksi diri. Pun menentukan resolusi diri agar tahun yang akan datang lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Kami FSI Bireuen juga meminta para tokoh masyarakat, tokoh agama dan ormas-ormas di Aceh untuk memberikan arahan kepada masyarakat, terutama generasi muda”,
Lanjut Tgk. Bugak, Pergantian tahun baru masehi tidak perlu meniup terompet, memasang kembang api, kumpul-kumpul dengan bukan mahram, karena tradisi tersebut bertentangan dengan syari’at Islam,” tutupnya. (Z)