Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Aceh BaratTerbaru

Literasi Digital Kabupaten Aceh Barat Bertema Cerdas dan Bijak Di Era Digital

113
×

Literasi Digital Kabupaten Aceh Barat Bertema Cerdas dan Bijak Di Era Digital

Sebarkan artikel ini

ACEH BARAT, RELASUPUBLIK.COM.- Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

Kegiatan literasi tersebut dilaksanakan pada Senin (05/07/2021).

Example 300x600

Ada 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Bupati Kabupaten Aceh Barat yaitu H. Ramli, M.S., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

RIZAL FIRDAUS, S,Kom (Relawan TIK Aceh), membawakan tema “LITERASI DIGITAL SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN PENGETAHUAN AKAN WARISAN BUDAYA”, dalam sesi Digital Culture. Ada beberapa poin dalam materi presentasi yang diberikan oleh Rizal Firdaus, yaitu pengertian dari Literasi Digital, contoh dari literasi digital yang ada di sekolah, di rumah, dan di masyarakat., lalu Rizal menyampaikan tentang warisan budaya di Aceh Barat, seperti Tari Pho, Kupiah Meukrutop, dan kue karah. Terakhir, Rizal juga menyampaikan dampak positif dan negatif budaya dalam Literasi Digital bagi ilmuwan budaya dan masyarakat.

Dilanjut dengan sesi Digital Ethics yang dibawakan oleh HALIMUDDIN, S.KOM (Tenaga Ahli DISKOMINSA dan Relawan TIK Aceh), yang membahas tema “SUDAH TAHUKAH KAMU DAMPAK PENYEBARAN HOAX?”.

Halimuddin menjelaskan bagaimana cara kerja hoax dengan dua fenomena yang memperburuk penyebaran hoax, seperti matinya kepakayan dan teori konspirasi. Dampak dari hoax dan ujaran kebencian yang sangat nyata bagi individu, masyarakat, dan bangsa. Contohnya, seperti dampak hoax Covid-19, dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap penangan pandemi, media massa, dan ilmuwan.

Halimuddin juga memberitahu mengenai UU ITE tentang penyebaran hoax dan situs cek hoax Pemerintahan Aceh. Dari data statistik hoax, paling banyak terjadi penyebaran hoax pada tahun 2020.

Sesi Digital Skill oleh DESTY YANI, S.KOM., GR (Ketua Relawan TIK Bangka Belitung dan Guru SMKN 1 (Simpangkatis), membawakan tema yang berjudul “TREN PEKERJAAN DAN USAHA DI DUNIA DIGITAL”. Desty menjelaskan Efek disrupsi digital, era dimana terjadinya inovasi dan perubahan secara besar-besaran dan fundamental. Pekerjaan yang dibutuhkan dalam 5 tahun terakhir paling banyak ialah software engineer, marketing specialist, dan human resources specialist. Untuk sektor yang paling mengantisipasi disrupsi digital ialah media dengan persentase 72%. Ada banyak kategori profesi di dunia digital seperti, marketing, business management, design, dan lain-lain. Masing-masing memiliki kelebihan untuk meningkatkan pekerjaan dan usaha di dunia digital. Tips maju di era digital dimulai dari jangan malu dan ragu untuk mencoba. Pesatnya perkembangan teknologi harus seimbang dengan tingkat kecakapan masyarakat, agar teknologi dapat digunakan tepat dan berdaya guna.

Narasumber terkahir pada Digital Safety oleh Aji Mudho Aribowo, S.ST., M.MT (People Development Section Head), memberikan materi dengan tema “TIPS DAN TRIK MENGHINDARI PENIPUAN DIGITAL”. Aji menjelaskan masih ada banyak penipuan yang terjadi di dunia digital. Dalam lima tahun terakhir, terdapat ribuan laporan kasus penipuan online. Cara populer untuk menipu biasanya mencuri data sensitif dan pribadi, link yang disisipi virus untuk menduplikat perangkat, phising, pengambil alih akun bank, telepon, sosmed, dan lain-lain.

Cara menanggulangi yaitu pastikan membuat password yang kuat dan tidak mudah tertebak, jagalah OTP, tidak memberikan data pribadi, gunakan ecommers resmi, unlink dan logout, terakhir tetap tenang dan tidak panik.

Diakhir webinar, JUFRIADI (CEO Info Nanggroe Grup & Influencer dengan followers 26,3 Juta) memberikan pembahasan tentang Digital Culture. Budaya belajar digital beragam, misalnya di Aceh banyak orang yang berkumpul di warung kopi menggunakan bahasa yang berbeda untuk kita menyampaikan literasi. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *