Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Aceh TimurTerbaru

Literasi Digital Di Kabupaten Aceh Timur Bertema “Go Digital Master”

77
×

Literasi Digital Di Kabupaten Aceh Timur Bertema “Go Digital Master”

Sebarkan artikel ini

ACEH TIMUR, RELASIPUBLIK.COM.- Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 09 Juli 2021.

Ada 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema.

Example 300x600

Sebagai Keynote Speaker, Bupati Kabupaten Aceh Timur yaitu H. Hasballah bin HM Thaib, S.H, memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

MUH. NURFAJAR MUHAROM (RTIK), pada sesi Kecakapan Digital. Fajar memaparkan tema “TIPS DAN TRIK MEMBUAT MENGEMAS KONTEN MENARIK”.

Dalam pemaparannya, Fajar menjelaskan bagaimana membuat konten agar orang tertarik akan melihat brand kita? Konten yang relevan, konten yang berkualitas, dan menambah tujuan. Masyarakat akan tertarik dengan konten tersebut jika terdapat judul, thumbnail, kata kunci, dan konten yang interaktif. Beberapa cara mengenal kalimat efektifitas dan bercita rasa melalui, jelas, berirama, dan mudah diucapkan. Proses produksi meliputi tema, survey dan riset, narasi, sketsa, desain, serta penyempurnaan. Hal-hal yang mempengaruhi gaya bahasa meliputi, bahasa yang formal, kasual, ringkas, dan panjang. Serta aspek yang mencakup, usia, pendidikan, jenis kelamin, dan status sosial.

Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital oleh, ARIES SAEFULLAH (Relawan TIK Indonesia). Aries mengangkat tema “FUNGSI KEAMANAN DARI PIN, PASSWORD, TWO FACTOR AUTHENTICATION, DAN OTP”.

Aries menjelaskan cara perkuat password dengan cara, buat password yang panjang, kombinasikan karakter, hindari singkatan, dan gunakan password yang berbeda untuk setiap akun. Karakteristik dari OTP berupa, hanya bisa digunakan satu kali, biasanya berbentuk angka dan karakter, bersifat rahasia, serta umumnya digunakan untuk melindungi transaksi online. 2FA merupakan metode otentikasi elektronik dimana pengguna diberikan akses ke situs web.

Pada sesi Etika Digital oleh, MASRIADI, S.SOS.,M.KOM.I (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh). Masriadi memberikan materi dengan tema “BEBAS NAMUN TERBATAS: BEREKSPRESI DI MEDIA SOSIAL”.

Masriadi membahas rekap kasus pidana nerizen pada tahun 2020, terdiri dari 84 kasus. Pada maret 2021, kasus bertambah menjadi 15 kasus. Masriadi menjelaskan pedoman UU ITE pada Pasal 27, ayat 1, mengatur tentang muatan melanggar kesusilaan. Pada Pasal 27 ayat 2, mengatur tentang muatan yang melanggar perjudian. Serta, pada Pasal 27 ayat 3, mengatur tentang delik aduan absolut sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 45 ayat 5 UU ITE.

Narasumber terakhir pada sesi Budaya Digital oleh, REZA AULIA, S.MAT (Relawan TIK Aceh Besar). Reza mengangkat tema “MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN DEMOKRASI DAN TOLERANSI”.

Reza menjabarkan beberapa resiko pecaya hoax berupa, menghabiskan waktu, terpancing stigma, ikutan dalam kegiatan yang dapat mengakibatkan kericuhan, serta kehilangan kepercayaan pada aparat setempat. Etika dalam bermedia sosial mencakup, periksa kebenaran fakta, tidak mengumbar informasi pribadi, etika dalam berkomunikasi, hindari penyebaran SARA, serta menghargai karya orang lain.

Webinar diakhiri oleh, AJENG AULIA (Influencer dengan Followers 10,7 ribu).

Ajeng menyimpulkan dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber berupa, membuat konten yang menarik dengan cara konten yang relevan, berkualitas, dan menambah tujuan. Bebas namun terbatas dalam media sosial, dengan mempelajari UU ITE. Perkuat password, PIN, dan 2FA dengan cara membuat password yang kuat dan mengaktifkan kemanan akun ganda. Serta, tidak mudah percaya hoax karena merupakan perbuatan negatif dan dapat membuat perpecahan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *